Evaluasi pembelajaran

>> Rabu, 18 Maret 2009

Evaluasi Pembelajaran
Untuk bisa menilai apakah proses belajar mengajar berjalan dengan baik, tentu evaluasi pembelajaran dibutuhkan.
Ada dua jenis evaluasi pembelajaran yang dikenal, yaitu :
1.Evaluasi harian (ulangan harian). Dilaksanakan setiap selesai masa satu periode pembelajaran. Untuk materi yang bersifat pemikiran atau pengetahuan umum, evaluasi dilakukan secara lisan. Ini untuk menghindari kecurangan yang ada, dan evaluasi lebih meyakinkan karena siswa harus menjawab dengan spontan setiap pertanyaan dari gurunya. Untuk materi yang membutuhkan keahlian, evaluasi dilakukan dengan praktek secara langsung.
2.Evaluasi umum (Ujian umum). Ujian umum diselenggarakan 2 kali dalam setahun. Ujian diselenggarakan secara terpisah untuk setiap jurusan di ke 3 jenjang. Materi ujian mencakup seluruh mata pelajaran di seluruh jenjang, dan akan difokuskan pada materi yang dipelajari siswa pada 6 periode terakhir (31-36)

Model Evaluasi Pembelajaran Berbasis Web
Universitas Islam Malang (Unisma) selama dua hari menyelenggarakan workshop "Pengembangan Sistem Evaluasi Pembelajaran Berbasis ICT" bagi Dosen FKIP Unisma (Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika) dengan narasumber Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro dan saya sendiri.
Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro menyampaikan materi dalam 2 sesi pagi : Bentuk dan Jenis Evaluasi Pembelajaran, dan Model Authentic Assessment dalam Evaluasi Pembelajaran.
Sedangkan saya, siangnya jam 13.00-16.00 diminta teori dan praktik tentang : Model Evaluasi Pembelajaran berbasis Web
Peda kesempatan tersebut saya menyampaikan tentang jenis-jenis tes interaktif berbasis IT, yaitu:
Tes Objective :
• True – False (benar salah)
• Multiple Choice (pilihan ganda)
• Multi Select (pilihan ganda asosiasi)
• Mathcing (menjodohkan)
Tes Non Objective :
• Jumble exercise (menyusun huruf/kata)
• Fill in the Blank (close activity) (melengkapi/jawaban singkat)‏
• Crossword (teka-teki silang)
Saya sampaikan pula software-sofware untuk membuat tes interaktif tsb, salah satunya adalah Hot Potatoes, yang selanjutnya dipraktekan secara bersama-sama. Hot Potatoes, adalah freeware bagi pendidikan, dan mudah digunakan. Untuk interaktifity, hot potatoes menggunakan HTML dan Javascript, namun untuk menggunakan dan membuat tes, tidak perlu menguasai HTML dan Javascript.
Ada 6 tools di Hot Potatoes, yaitu :
• JQuiz (question-based exercises)‏
• JCloze (gapfill exercises)‏
• JMatch (matching exercises)‏
• JMix (jumble exercises)‏
• JCross (crosswords)‏
• The Masher (buildling linked units of material)‏
Saya perkenalkan satu-persatu. Mulai dari JQuiz untuk membuat soal pilihan ganda. Cukup 2 langkah : yaitu mengisikan judul tes, pertanyaan dan pilhan jawaban, kemudian tekan button export web page (atau tekan F6), maka kita akan menyimpan hasilnya, berupa file HTML dan bisa langsung preview hasilnya.
Para dosen langsung mencoba, karena mereka membawa laptop. Begitu selesai membuat jenis soal ini, dan bisa dilakukan dengan mudah, mulai pertanyaan-pertanyaan agar bentuk tes bisa lebih interaktif, diantaranya:
• bagaimana menambahkan intruksi/perintah
• bagaimana memberi waktu (batasan waktu mengerjakan soal)
• bagaimana agar siswa/peserta tes hanya diberi kesempatan 1 kali menjawab
• bagaimana agar bisa membuat soal lebih dari 3 (karena kalau belum registrasi di hot potatoes, maks. 3 soal)
• bagaimana menambah bacaan pada soal
• bagaimana mengacak soal, atau dan jawaban.
maka sesi-sesi berikutnya adalah tentang konfigurasi di hot potatoes sehingga menjawab pertanyaan2 di atas. Dilanjutkan seluruh jenis quiz dicoba, hingga membuat TTS dengan mudah. Tepat jam 16.00 workshop bisa diselesaikan.


Try Out untuk Evaluasi Pembelajaran

KUPANG, PK -- Hasil try out ujian sekolah berstandar nasional (USBN) yang diikuti para siswa sekolah dasar (SD) di Kota Kupang akan digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap kompetensi dasar pembelajaran para siswa. Para siswa yang belum mencapai kompetensi dan persentase kelulusan akan dibimbing lebih intensif oleh masing-masing guru mata pelajaran.
Hal ini disampaikan Ketua Bidang Peningkatan Mutu Musyawarah Kelompok Kerja Kepala Sekolah (MKKKS) SD Kota Kupang, Ismael Non, S.Pd, kepada Pos Kupang di SD Negeri Oetete I, Kota Kupang, Kamis (12/2/2009).
Menurut Non, try out ini diselenggarakan MKKKS SD se-Kota Kupang bekerja sama dengan Forum Ilmiah Guru (Figur), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Yayasan Swastisari Kupang.
Non yang juga kepala SD Negeri Oetete I mengatakan, hasil try out (uji coba) akan dipakai untuk melihat sejauh mana kesiapan siswa menghadapi USBN 2009. Hasilnya juga akan dipakai untuk memprediksi persentase kelulusan siswa SD se-Kota Kupang pada saat USBN tanggal 11-13 Mei 2009 nanti.
Dijelaskannya, para siswa di sekolahnya sudah disiapkan sejak bulan Oktober 2008 dengan memberikan pelajaran tambahan. Pelajaran tambahan ini sudah disepakati oleh orangtua/wali dan komite sekolah dalam rapat bersama.
Menurutnya, para orangtua dan komite sekolah sangat mendukung les tambahan untuk mendongkrak mutu pendidikan SD di Kota Kupang.
Dikatakannya, try out ini dilakukan di sekolah masing-masing secara serempak di 122 SD se-Kota Kupang. Sedangkan pos koordinasi try out di SDK St. Yoseph 3 Naikoten Kupang. Dia juga mengatakan, pemeriksaan soal akan dilakukan dalam kerja sama dengan Yayasan Swastisari Kupang untuk menjaga kemurnian hasil try out.
Dijelaskannya, siswa kelas VI yang mengikuti USBN di SD Negeri Oetete I sebanyak 47 orang yang terbagi dalam dua rombongan. Dia berharap keberhasilan USBN tahun sebelumnya bisa ditorehkan lagi saat ini.
"Saya harap USBN kali ini bisa mencapai 100 persen, karena sebagai guru kami telah melakukan berbagai kegiatan untuk mempersiapkan mereka menghadapi ujian," katanya.
Pantauan Pos Kupang di SD Negeri Oetete I Kupang, para siswa yang mengikuti try out sibuk mengerjakan soal-soal ujian Bahasa Indonesia dan IPA pada lembar jawaban komputer (LJK).
Beberapa siswa terlihat membolak-balikkan lembaran soal dan sesekali melap keringat. Setiap siswa menempati satu meja. Setiap ruangan try out diawasi oleh dua orang guru.

Pesta Rujak sebagai Strategi Meningkatkan Hasil Evaluasi Belajar Siswa

Indikator keberhasilan pembaruan kurikulum ditunjukkan dengan adanya perubahan pada pola kegiatan belajar-mengajar, memilih media pendidikan, dan menentukan strategi belajar yang menentukan hasil evaluasi untuk meningkatkan prestasi. Selama ini guru dalam memberikan evaluasi atau umpan balik selalu memberikan bobot soal yang sama kepada siswa yang memiliki kemampuan berbeda. Tentu hal ini tidak adil. Sebab, karakteristik, kemampuan, dan inteligensi mereka sangat beragam.
Karena itu, penulis merasa bahwa masalah atau fenomena tersebut perlu diatasi dengan tindakan yang bisa meningkatkan prestasi belajar siswa dengan kemampuan yang berbeda. Upaya itu diterapkan melalui implementasi model evaluasi pembelajaran Stimulus 4B dengan sarana pesta rujak.
4B adalah akronim dari ''Beda Buah Beda Bobot''. Model evaluasi pembelajaran ini adalah sebuah model yang menekankan pada proses keterlibatan siswa aktif pada pencapaian hasil evaluasi yang menekankan pada komponen kognitif, psikomotorik, dan afektif. Evaluasinya beragam meliputi tes tertulis, tes performance, hasil karya, produk, dan portofolio melalui stimulus dengan sarana pesta rujak.
4B adalah bentuk sistem evaluasi yang dilakukan guru untuk memberikan stimulus pencapaian hasil evaluasi pembelajaran yang menjadi tujuan guru dari beberapa aspek atau komponen penilaian. Langkah awal dalam melaksanakan stimulus ini adalah membuat profil prestasi siswa kemudian menggolongkannya menjadi beberapa kategori.
Penggolongan tidak dimaksudkan sebagai diskriminasi siswa tetapi lebih difokuskan pada rangsangan untuk mencapai level lebih tinggi atau paling tinggi pada standart kompetensi yang meningkat dengan proses yang berkesinambungan.


Evaluasi Pembelajaran Fisika Terpusat Perlu Ditiadakan
SEMARANG-Evaluasi pembelajaran Fisika yang terpusat hendaknya ditiadakan. Karena evaluasi itu harus didukung tiga aspek, yaitu produk, proses dan sikap.
''Dan yang penting lagi, nilai rapor ditentukan oleh sistem evaluasi yang dipilih oleh sekolah yang bersangkutan,'' kata Dr Ahmad Sopyan MPd, dosen pasca sarjana Unnes dalam Seminar Pembelajaran Fisika yang Inovatif di kampus IKIP PGRI, kemarin.
Seminar dibuka rektor IKIP PGRI Drs Sulistiyo MPd dan dihadiri Dekan FIP Matematika Drs Djoko Purnomo dan ketua jurusan Fisika Drs Harto Nuroso. Puluhan guru Fisika dan mahasiswa mengikuti seminar ini yang juga dihadiri tim MGMP IPA-Fisika Kota Semarang yang diwakili Drs Bambang Rubiyanto.
Menurut Ahmad Sopyan, dengan tidak adanya evaluasi yang sifatnya terpusat, para guru tidak perlu khawatir adanya materi yang belum diajarkan. Kebebasan dan kreatifitas guru dalam pembelajaran fisika akan berkembang dan pelaksanaan pendekatan proses dapat diberi porsi yang besar. Karena supervisi bukan lagi masalah administrasi, melainkan pada teknik pembelajaran.
''Bukan masalah apakah guru membuat satuan pelajaran atau tidak, melainkan masalah persiapannya mengacu pada pelaksanaan keterampilan proses atau tidak, lebih penting dari persiapannya adalah pelaksanaannya,'' paparnya.
Rektor Drs Sulistiyo MPd sebelumnya mengatakan, pengembangan Fisika akan bisa memunculkan orang-orang brilian. Maka proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif akan mampu melahirkan orang-orang berprestasi.
Ia menyebut, guru pendidikan Fisika hingga kini masih cukup kurang banyak. Bahkan saat kali pertama program pendidikan ini dibuka nyaris kurang peminatnya. Namun kini jumlah mahasiswanya kian banyak.
''Hal ini bisa terjadi karena IKIP PGRI tiap tahun berusaha melakukan pengadaan baru, seperti tahun ini ada program studi Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak (PGTK) dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Dan rencananya, tahun depan membuka program magister.
''Ini bukan latah tapi S2 yang punya potensi dan kemauan untuk meningkatkan mutu pendidikan,'' katanya.(E1-76)

AUTO-EVALUASI PADA PEMBELAJARAN
Sebuah pembelajaran yang berhasil membutuhkan motivasi dan keterlibatan pembelajar. Dalam hal ini CECR (Cadre Européen Commun de Référence) menempatkan pembelajar sebagai Pusat dari proses pembelajaran. Untuk itu pembelajar harus tahu tujuan dari pembelajaran yang akan dilaksanakan serta tahu kemampuan yang dimilikinya
Selama ini, banyak pengajar yang mengukur keberhasilan pembelajarnya melalui tes/ulangan baik tulis maupun lisan. Namun hasil tes tersebut hanya mengukur hasil belajar yang temporer dan tidak dapat menggambarkan bagaimana keberhasilan dari proses belajar tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pengajar adalah pusat dari proses pembelajaran sedangkan pembelajar obyek yang pasif.
Untuk mendapatkan gambaran keberhasilan proses pembelajaran, CECR menyarankan untuk mengadakan auto-evaluasi bagi pembelajar. Auto-evaluasi bukanlah sebuah tes dan juga bukan pengganti tes/ulangan tetapi bersifat melengkapi. Auto-evaluasi tidak memberikan nilai/poin/skor tetapi lebih menunjukkan kemampuan pembelajar setelah proses pembelajaran. Pembelajar harus mengevaluasi diri sendiri, sejauh mana tujuan pembelajar sudah dicapai. Kejujuran dan pengertian adalah kunci utama untuk dapat mengevaluasi diri sendiri. Dengan demikian, peran pengajar adalah sebagai penghubung antara pembelajaran di kelas dan kemampuan pembelajar dalam mengevaluasi diri sendiri.
Kegunaan auto-evaluasi, antara lain:
1. Membantu pembelajar untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pembelajar.
2. Memotivasi pembelajar untuk meningkatkan kemampuan dan berinisiatif mencari cara agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
3. Membantu pengajar untuk mengetahui apakah proses yang dilakukan telah sesuai dengan tujuan dan sasaran.
Salah satu bentuk auto-evaluasi yang bisa kita pakai adalah Portofolio, yang memuat tujuan pembelajaran. Pembelajar diminta untuk mengisinya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki setelah proses pembelajaran selesai. Salah satu kendala yang mungkin muncul adalah ketidakjujuran. Terkadang pembelajar mengisi dengan hal-hal yang baik saja karena khawatir akan berdampak pada nilai akhir. Disinilah pengajar harus menekankan bahwa portofolio bukanlah tes/ujian/ulangan dan tidak diberikan poin/skor. Selain itu juga tidak ada salah atau benar. Portofolio hanyalah gambaran atau pemetaan kemampuan pembelajar untuk mempermudah pembelajar dan pengajar bersama-sama mencapai tujuan dari proses tersebut.


Evaluasi Terhadap Mahasiswa

Evaluasi atau penilaian terhadap mahasiswa terdiri dari 3 kategori, yaitu: ujian blok, ujian longitudinal, dan ujian profesi.
A. Ujian blok yang bersifat sumatif dan sekaligus formatif, dilakukan di setiap akhir blok; komponen penilaian terhadap mahasiswa terdiri dari:
1. Penilaian tutorial. Penilaian dilakukan oleh tutor di setiap sesi tutorial dengan sistem formulir terhadap 4 komponen, yaitu: (1) kehadiran; (2) aktivitas dan kreativitas; (3) sikap dan interaksi; (4) relevansi.
2. Ujian praktikum Skills Lab. Penilaian dilakukan di akhir Blok dengan menggunakan metode CEP (Check list Evaluation of live Performance).
3. Ujian tulis
Penilaian dilakukan di akhir Blok dengan bentuk soal ujian berupa MCQ (Multiple Choice Question), PAQ (Problem Analysis Question) dan atau bentuk lain yang ditentukan oleh fakultas.
B. Ujian longitudinal (progress test) yang bersifat formatif diselenggarakan di akhir semester 2, 4, 6, dan 7. Ujian longitudinal terdiri dari:
1. Ujian tulis dengan bentuk soal ujian berupa MCQ (Multiple Choice Question), PAQ (Problem Analysis Question) dan atau bentuk lain yang ditentukan oleh fakultas.
2. 2. Ujian praktikum Skills Lab dengan menggunakan metode OSCE (Objective Structure Clinical Evaluation).
C. Ujian klinik dilaksanakan di akhir setiap bagian clerkship.

Evaluasi Terhadap Tutor

Evaluasi terhadap tutor dilakukan oleh mahasiswa dengan menggunakan formulir terstruktur, agar tutor juga harus melakukan peningkatan diri di dalam proses pembelajaran PBL. Evaluasi rutin dilakukan di setiap akhir semester.

Evaluasi Terhadap Program

Evaluasi terhadap program dilakukan oleh pihak Fakultas, dan Komisi Monitoring dan Evaluasi MEU, serta memperhatikan masukan dari pengelola Blok, penulis skenario, tutor, instruktur praktikum, dan mahasiswa. Evaluasi rutin dilakukan di setiap akhir Blok

0 komentar: